Gaji Pelayaran

Bekerja di pelayaran dikenal dengan penghasilannya yang besar. Namun, semua itu sesuai dengan pekerjaan serta risiko yang harus dihadapi. Meski kerap dianggap sama dengan pelaut, nyatanya dunia pelayaran sangat luas dan beragam. Lulusan pelayaran juga dapat bekerja sebagai pendidik, instruktur, di instansi pemerintah maupun BUMN.

Tingkatan Jenjang Pelayaran

Dalam pelayaran, ada beberapa tingkatan atau posisi, yaitu sebagai berikut:

  1. Perwira Dek

Nahkoda, Mualim, dan Radio Operator (markonis) yang bertugas di departemen dek termasuk dalam posisi ini. Namun, gaji ketiganya tidak sama karena perbedaan tugas dan tanggung jawab.

Nahkoda adalah posisi yang memiliki tanggung jawab penuh terhadap keamanan serta keselamatan penumpang dan awak kapal. Oleh karena itulah nahkoda juga wajib memastikan agar operasi pelayarannya sesuai dengan hukum yang berlaku.

Apabila terjadi kondisi darurat, nahkoda wajib melapor tentang situasi dan kondisi di dalam kapal. Melansir dari website Gajiterbaru.com, gaji pelayaran seorang nahkoda kapal dapat mencapai Rp100 juta atau lebih.

Mualim memiliki tiga level, yaitu Mualim 1 yang bertugas memimpin kru kapal;Mualim 2 yang bertugas di bagian navigasi kapal, perencanaan, kelengkapan medis, dan kelengkapan radio; serta Mualim 3 yang tugasnya mengatur, memeriksa, serta memelihara alat keselamatan di kapal. Gaji mualim berkisar Rp94–89 juta.

Di departemen dek, ada posisi Markonis (radio operator) yang bertugas sebagai operator komunikasi. Posisi ini sangat penting karena dapat menyelamatkan kapal dari bahaya atau kejadian alam yang mungkin terjadi.

  1. Perwira Mesin

Seperti namanya, perwira mesin bertanggung jawab atas mesin kapal, baik yang ada di dalam maupun luar kapal, seperti mesin, perahu motor, pompa, baling-baling, dan bagian lainnya.

Di posisi ini, terdapat dua tingkatan jabatan, yaitu chief engineer atau Kepala Bagian Mesin dan Masinis. Kepala Bagian Mesin bertanggung jawab terhadap departemen mesin sehingga gajinya pun lebih tinggi dari Masinis. Gaji Kepala Bagian Mesin sekitar Rp30–65 juta.

Sementara itu, Masinis terdiri dari Masinis 1, Masinis 2, dan Masinis 3. Masinis 1 bertanggung jawab atas mesin induk. Masinis 2 bertanggung jawab atas mesin pendukung, sementara Masinis 3 bertanggung jawab atas mesin pompa. Gaji posisi masinis bervariasi tergantung levelnya, namun berkisar Rp43–84 juta per bulan.

  1. Rating

Rating merujuk pada awak kapal selain Perwira dan Nahkoda. Oleh karena itulah posisi ini juga dapat disebut sebagai bawahan. Rating terdiri dari Bosun, Seaman, Oiler, dan Chief Cook.

Bosun alias boat swain memiliki pangkat menengah di antara awak kapal yang bertanggung jawab terhadap perlengkapan dan kru kapal. Bosun bertugas mengawasi anggota atau kru kapal dari departemen dek. Gaji Bosun berkisar Rp4–10 juta di kapal lokal, dan Rp18–28 juta di kapal asing.

Seaman bertugas di departemen dek dan disiapkan untuk menjadi pelaut juru mudi setelah melakukan pelayaran selama 2 tahun. Gaji Seaman berkisar Rp7–9 juta di kapal tanker kecil dan Rp10–14 juta di kapal curah.

Oiler alias juru minyak kapal bertanggung jawab untuk meminyaki mesin (membantu masinis), mencatat temperatur serta tekanan minyak lumas maupun air tawar. Melansir dari website Gajiterbaru.com, gaji pelayaran juru kapal minyak sekitar Rp5–14 juta.

Juru masak kapal atau Chief Cook bertugas dibawah pengawasan Bosun, tetapi tanggung jawabnya tidak kalah besar. Gajinya sekitar Rp13–29 juta per bulan.